Emi Oktarina, M.Pd : Kepsek SMPN 13 LubukLinggau Sosok Kepala Sekolah Penggerak, Menjadi Inspirasi Guru
Lubuklinggau, Targetsumsel.com. Mewujudkan sekolah berprestasi adalah impian dari setiap kepala sekolah. Namun untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut tidaklah mudah. Dibutuhkan tekad dan semangat yang kuat serta kesabaran guna mewujudkan impian itu.
SMPN 13 Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan terletak diwilayah kecamatan Lubuklinggau Timur 1 (satu) Kota LubukLinggau Sumatera Selatan. Jauh dari pusat keramaian Kota dan nyaris tidak tersentuh oleh awak media dan warga kota, namun setelah diketahui ternyata memilki segudang prestasi.
Dari sekilas data dihimpun, SMPN 13, sejak tahun 2019, berbagai jenis prestasi telah ditorehkan. sehingga sekolah tersebut saat ini menjadi sekolah kebanggaan warga kota Lubuklinggau, khususunya warga disekitarnya. Sering mengikuti berbagai event dan selalu meraih juara dari setiap event tersebut.
Sehingga dengan berbagai prestasi itu jugalah sekolah ini telah membawa nama baik warga kota khususnya Sumatera Selatan umumnya, bahkan telah mengharumkan nama Kota Lubuklinggau hingga gaungnya sampai ketingkat Nasional, "Saya merasa bersyukur atas prestasi ini, dan saya juga pernah menyampaikannya kepada Pak Wali, Alhamdulillah Beliau mengapresiasinya."kata Emi dihadapan wartawan.
Bahkan atas prestasinya tersebut, beberapa bulan lalu tepatnya dibulan mei ia dipanggil oleh Bapak Wali Kota terkait prestasi yang dicapai tersebut. Dan dalam penyampaiannya lanjut Emi, Beliau mengatakan bahwa untuk mendapatkan predikat Sebagai Sekolah Penggerak bukanlah hal yang mudah. Harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang salah-satunya adalah kepala sekolah harus mengikuti program uji kompetensi sekolah penggerak dari Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) terlebih dahulu.
"Jika dinyatakan lulus, barulah kemudian sekolah tersebut bisa menyandang gelar dengan status sebagai sekolah penggerak. Jika tidak, maka jangan harap bisa menyandang gelar dan predikat tersebut."Ujarnya.
Adapun beberapa prestasi yang pernah diraih diantaranya, juara 1 (satu) Fashion Show tahun 2019 dan juara 2 (dua) lomba bola kaki Basri tingkat kota. Pernah juga menjuarai karate tingkat provinsi bahkan pernah sampai ke tingkat Nasional dan masih banyak lagi prestasi lain yang tak sempat di sebutkan pada tulisan ini.
Dari sekian prestasi itu diantara yang paling menonjol dan menjadi perhatian adalah pemberian gelar atau status menjadi "Sekolah Penggerak " pada tahun tahun 2022, oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Riset dan teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Sejak saat itulah sekolah ini menjadi pusat perhatian sekaligus pusat pelatihan dan pendidikan bagi para guru yang ingin menimbah ilmu, yang kemudian dikenal dengan sebutan "Sekolah Penggerak , "ya...sekolah penggerak dan inilah yang menjadi fokus saya ujar Emi sedikit meyakinkan para awak media.
Seperti yang telah disampaikan, sejak sekolah ini menyandang gelar dan status sebagai sekolah penggerak, maka Emi sebagai pimpinan disekolah itu terus disibukkan dengan berbagai macam kegiatan salah satunya adalah menjadi tuan rumah dan sebagai pusat perhatian dari beberapa sekolah, dan hingga saat ini sekolah ini menjadi pusat pelatihan dan pendidikan dan bahkan sudah menjadi sekolah tiruan atau percontohan bagi sekolah lain yang ada di wilayah Kota LubukLinggau dan sekitarnya.
Singkat cerita, hari kamis, 22 Juni 2023 sekira pukul 09;00 sempat awak media ini menyambangi sekolah itu. Setiba di sekolah terlihat suasana saat itu sepi tidak seperti biasanya. Tak ada riak sebagai tanda siswa sedang belajar, karena memang hari itu sekolah sedang diliburkan.
Namun, dari kejauhan sedikit terdengar suara dan percakapan dari salah satu ruang kelas yang terdengar melalui pengeras suara. Rupanya saat itu sedang berlangsungnya acara pelatihan para guru. Lalu awak media pun dengan beberapa rekan lainnya mencoba mendekat dan langsung menyapa seorang petugas jaga lalu bertanya tentang keberadaan pimpinan sekolah tersebut.
Tak lama kemudian, tiba-tiba keluarlah sosok wanita berjilbab dengan khas kacamatanya secara tiba-tiba datang mendekat, langsung menyapa pada awak media yang ternyata dia adalah seorang Kepala Sekolah disekolah itu. "Bapak dari mana...?"Kita dari media ucap salah seorang rekan wartawan menjawab sapaan sang kepala sekolah. "Silahkan masuk Pak."sambutnya dengan ramah.
Dia adalah Emi Oktarina.,Mpd., dilihat dari penampilan serta senyum khas keibuannya, adalah putri asli kelahiran Kota LubukLinggau, 31 Oktober 1982, adalah sosok wanita muda yang energik dan cerdas.
Dengan gaya dan bahasanya yang sederhana dan santun, menampilkan sosok seorang ibu yang sepertinya memang sudah memiliki bakat seorang pemimpin.
Jika dilihat dari gestur wajah ayunya, sepertinya ia merasa senang ketika menyambut kedatangan rekan-rekan Media. Ia pun langsung mempersilahkan awak media masuk ke ruang kerjanya, "Senang bertemu dengan Bapak. "Sambutnya dengan ramah seraya mempersilahkan duduk dan menikmati sedikit sajian makanan ringan dan beberapa minuman kemasan kaleng yang memang sepertinya sudah terbiasa disediakan diatas salah satu meja ruang kerjanya.
Awalnya biasa -biasa saja, namun sesaat kemudian rupanya Beliau memang seorang tipe kepala sekolah yang peramah dan juga humoris. Dari pertemuan dan perbincangan itulah terjadi suasana yang penuh keakraban.
Sebenarnya Emi saat itu sedang mengikuti kegiatan pelatihan guru bersama rekan-rekan kepala sekolah lainnnya, namun demi menghormati para tamunya, ia pun rela meluangkan waktunya, dan menyempatkan diri untuk menyambangi rekan-rekan media.
Selanjutnya, saat mendengar pembicaraan kepala sekolah, sembari menikmati makanan dan minuman yang telah disuguhkan itu membuat awak media semakin penasaran serasa ingin terus mendengarkan ungkapan dan cerita sang kepsek.
Sehingga menurut pemahaman penulis, karena begitu luar biasanya prestasi yang dicapai itu, maka terbersit dibenak penulis, sebuah kalimat, " luar biasa."Dan bahkan salah seorang diantara mereka para rekan media itu juga berkata hal yang sama." Sekolah ini sangat menarik bagi kami," cetus salah seorang diantara mereka yang heran dengan segala keindahan lingkungan dan bangunan sekolah tersebut.
"Terimakasih atas perhatian dan kunjungannya, semua ini adalah atas kerja keras serta dukungan semua pihak, dewan guru, warga disini, terkhusus Pemerintah Kota, dan teman-teman media." Sambung Emi dengan sedikit rasa bangga atas kehadiran rekan media.
Diceritakan Emi, Kota LubukLinggau pada tahun 2022 di-angkatan kedua (2), pernah mendapatkan kuota program sekolah penggerak. Namun sebelumnya lanjut Emi, pada tahun 2021 untuk pertama kalinya ia mengikuti uji kompetensi kepala sekolah yang saat itu diadakan oleh Kemendikbud.
Dengan segala kemampuan dan kompetensi yang ia miliki disertai do'a, ia dinyatakan lulus."Alhamdulilah berkat kerja keras serta do'a teman-teman, saya dinyatakan lulus oleh kemendikbud." Ucapnya sedikit penuh semangat.
Tak hanya sampai disitu, setelah lulus, ia pun langsung mengikuti tes mengajar dan wawancara, tepatnya tanggal 16 Nopember tahun 2021. Dan diakhir tahun itu, Desember 2021, lagi-lagi ia mengikuti uji kompetensi Kepala Sekolah Penggerak dan ternyata ia juga dinyatakan lulus.
Sejak saat itulah secara otomatis kata Emi, SMPN 13 ditetapkan oleh Kemendikbud sebagai penyandang gelar sebagai sekolah terbaik yang disebut "Sekolah Penggerak."Alhamdulilah, setelah mengikuti uji kompetensi itu, saya dinyatakan lulus oleh Kemendikbud. Dan secara otomatis SMPN 13 mulai saat itu menyandang gelar sebagai sekolah penggerak,"tuturnya.
Selain itu juga, wanita yang pernah menamatkan sekolah SMPN 03 ini memang senang dan rajin mengikuti berbagai program yang dicanangkan pemerintah, seperti pelatihan -pelatihan bersama tim komite pembelajaran yang dilaksanakan dari kementerian pendidikan secara daring."saya senang mengikuti berbagai kegiatan pelatihan, apalagi pelaksananya dari kementerian." Ungkap Emi senang.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dunia ini semakin maju dan berkembang, demikian juga pemikiran manusia terus berkembang, maka perubahan pasti akan terjadi mengikuti segala perkembangannya. Maka demikian halnya dunia pendidikan. Ia terus mengikuti perubahan itu.
"Jika kita tak pandai mengikuti perkembangan itu maka sudah dipastikan kita akan mengalami ketertinggalan, terang Emi, seraya
mengutip Pesan Khalifah kedua Umar Ibnu Khattab,"Didiklah anak-anakmu, karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu."kata Emi yang sepertinya ingin terus meyakinkan awak media.
Oleh karena itu lanjut Emi, dunia memerlukan seorang guru yang punya kompetensi, serta cakap dan berkarakter sehingga mampu membentuk para siswa yang kritis, cakap dan juga punya karakter, katanya.
Selain itu, dengan kecerdasan dan dibekali kecakapan itu siswa mampu berinovasi sehingga bisa menghasilkan karya-karya. Untuk itulah pemerintah melalui menteri pendidikan Nasional telah mencanangkan program kurikulum yang dinamakan kurikulum merdeka atau dikenal dengan P5, yang pada intinya bertujuan membentuk karakter siswa yang mandiri, bernalar, kritis, serta bergotong royong, sesuai bunyi surat keputusan Kemendikbudristek No.56/M/2022, "jelasnya.
Oleh karena itu pihaknya menerapkan kegiatan kokurikuler sebagai pengenjawatahan program Kurikulum Merdeka atau yang dikenal P5, yaitu Proyek Penguatan profil pelajar Pancasila.
Dikurikulum tersebut lanjut Emi, proses pembelajarannya dilakukan diluar kelas yang dikomandoi seorang guru mata pelajaran dengan cara mengurangi (1 ) jam dari setiap mata pelajaran intrakurikuler. Adapun waktu pelaksanaannya pada hari dan jadwal yang sudah ditentukan."Untuk kegiatan P5 ini kita laksanakan khusus pada hari Jumat dan Sabtu, karenanya tak ada pembelajaran intrakurikuler pada hari itu."katanya.
"Kita laksanakan kegiatan P5 ini pada hari jumat dan sabtu, khusus pembelajaran kokurikuler tidak ada pembalajaran intrakurikuler pada hari itu. Pelaksanaan P5 sudah kita bentuk tim yang dikomandoi oleh guru mata pelajaran sebanyak 10 orang."tambahnya.
Dari penjelasannya itu, ternyata gelar kepala sekolah penggerak yang ia sandang bukanlah sebatas selogan atau isapan jempol belaka, namun rupanya gelar tersebut memang pantas untuk ia sandang. Hal itu terbukti dengan adanya beberapa buah karya hasil kerja nyata anak didiknya seperti kerajinan pembuatan bahan dasar batik bermotif, kebun sekolah dan beberapa karya lainnya.
Saat itu dihadapan rekan-rekan Media disela perbincangan ia langsung mengambil beberapa poster bingkai gambar lalu menampilkannya dihadapan rekan media. Dan dari beberapa buah bingkai gambar itu ternyata adalah bahan batik dengan motif biji karet dan daun jagung yang merupakan contoh hasil buah karya anak didiknya.
"Inilah contoh hasil karya anak didik kami pak, ini adalah batik dengan motif biji karet dan daun jagung dengan bahan dasar kain biasa." Papar Emi dihadapan rekan-rekan awak media yang tentunya semakin membuat para awak media terkagum-kagum menyaksikan aksi "Sang Inspirasi Guru" ini.
Akhirnya tibalah saatnya penulis mengajukan pertanyaan yang berkenaan dengan selogan sekolahnya dan prestasi Beliau sebagai Kepala Sekolah Penggerak. Berikut wawancaranya....!
Apa yang ibu ketahui tentang sekolah penggerak..? Apa tujuan, dan metode apa saja yang digunakan bagi peningkatan pengembangan pendidikan...?
Putri lulusan S2 Manajemen Universitas Bengkulu ini menjelaskan. Sekolah penggerak terdiri dari kepala sekolah dan guru penggerak. "Dalam sekolah penggerak, guru memberikan pelajaran tak hanya satu arah, melainkan suatu berbagai aktivitas yang menyenangkan yang memuat kompetensi-kompetensi bernalar kritis, kolaborasi, dan kreatif. Tapi tetap menyenangkan " jawab Emi yang pernah menamatkan sekolah asalnya, yakni SD 18 Kota LubukLinggau.
Adapun metode yang diterapkan lanjut Emi adalah sekolah dapat memanfaatkan metode pembelajaran yang interaktif dan memberikan kesempatan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga dengan cara itu, diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi mereka dengan lebih bebas dan kreatif, serta mempersiapkan mereka menjadi individu yang lebih mandiri dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
Sedangkan ciri-ciri sekolah Penggerak itu dapat dilihat : Pertama, Memiliki kepala sekolah yang mengerti proses pembelajaran siswa dan mampu mengembangkan guru. Dimana kepala sekolahnya tak hanya bisa mengatur operasional suatu sekolah, melainkan juga bisa mengerti proses pembelajaran siswa dan menjadi mentor untuk guru-guru di sekolah.
Ciri kedua adalah memiliki guru yang berpihak pada anak dan mengerti bahwa setiap anak berbeda dan memiliki cara pengajaran yang berbeda. "Sehingga ia mengajar pada level yang tepat dan pas untuk anak itu. Itu ciri-ciri guru penggerak," kata Emi.
Ciri lainnya adalah lingkungan atau komunitas di sekeliling sekolah itu mendukung proses pendidikan di dalam kelas. "Dari orang tua sampai tokoh masyarakat, pemerintah setempat. Semuanya itu harus mendukung kualitas belajar siswa," ujarnya.
Terakhir ia mengatakan, sekolah penggerak mampu menghasilkan profil siswa yang berakhlak mulia, independent dan mandiri, punya kemampuan bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan punya rasa kebhinekaan dalam bernegara maupun dalam pergaulan internasional.
Dan tentu saja yang tak kalah pentingnya menurut Emi adalah peran serta, dan dukungan masyarakat (komunitas,red) di sekeliling sekolah itu terkait proses pendidikan di dalam kelas. "Dari orang tua sampai tokoh masyarakat, dan pemerintah setempat, dan yang juga tak kalah pentingnya adalah peran pers atau media masa. Semuanya harus dilibatkan guna mendukung kualitas belajar siswa," itu juga merupakan ciri-ciri sekolah Penggerak." Pungkas Emi Oktarina., M.Pd., menutup pembicaraannya.
(Penulis: Fauzan Hakim,S.Ag/dkk)
Posting Komentar untuk "Emi Oktarina, M.Pd : Kepsek SMPN 13 LubukLinggau Sosok Kepala Sekolah Penggerak, Menjadi Inspirasi Guru"