Petani Galau Akibat Hama Wereng Serang Tanaman Padi di Desa Bagun Rejo
Musi Rawas, targetsumsel.com. Lahan sawah tanaman padi seluas 65 Hecktare di Dusun Bangun Rejo Desa Sukaraya Baru Kecamatan STL. Ulu, Terawas Kabupaten Musirawas Sumatera Selatan terserang hama Wereng Batang Cokalat (WBC). Akibat serangan hama petani di Desa tersebut sebagiannya mengalami kerugian akibat gagal panen. Saat ini mereka tidak lagi turun ke sawah untuk menanam padi karena kecewa hasil panen tidak sesuai dengan yang diharapkan.
"Musim tanam kali ini kami gagal panen. 65 hektar tanaman padi kami diserang hama wereng, biasanya per hektare mengasilkan 40 hingga 120 Karung, namun sejak serangan hama menurun drastis menjadi 5 hingga 2 karung bahkan tidak ada hasil sama sekali,"ungkap Sri Wahyuni Ketua kelompok Tani yang juga Kepala Dusun 1 Desa setempat, Selasa (26/09) di lokasi persawahan warga.
Dalam penuturannya, Sri Wahyuni mengungkapkan serangan hama tersebut bukanlah pertama kali terjadi. Serangan hama wereng sudah berlangsung sejak tahun 2021 dan pucaknya pada tahun 2023. Musim tanam sebelumnya juga mengalami gagal panen."Sudah tiga tahun ini kami gagal panen karena serangan wereng dan pucaknya terjadi di bulan April 2023. Tanaman padi kami diserang di usia 1,5 bulan hingga buah padi mulai menguning," tuturnya.
Akibat serangan hama petani menderita kerugian yang tidak sedikit. Untuk satu kali garapan saja diperkirakan petani mengeluarkan biaya sebesar Rp. 5 juta per Hecktare. Masalah ini sudah dilaporkan ke Dinas pertanian. Bersama petugas penyuluhan dari Dinas pertanian telah dilakukan penanganan dan upaya pengendalian dengan melakukan penyemprotan pestisida guna memberantas serangan hama.
Sayangnya usaha tersebut belum membuahkan hasil. Hama wereng tetap saja menyerang tanaman padi mereka. "Kami telah melakukan penyemprotan bersama tim dari Dinas penyuluhan Pertanian tapi tetap saja belum membuahkan hasil." Ujar Sri Wahyuni kembali menuturkan.
Informasi adanya serangan hama wereng yang melanda tanaman padi milik warga di Dusun Bangun Rejo ini diketahui dari pertanyaan salah seorang peserta rapat di sesi tanya jawab di acara Musyawarah Desa (Musdes) yang digelar di Balai Desa Selasa,(26/09/2023 Desa Sukaraya Baru. Saat itu Pendamping Desa (PD) Gunawan, menyampaikan terkait permasalahan Desa, hak-hak Desa dan hak-hak masyarakat Desa beserta solusi penyelesaiannya. Dari paparan Gunawan dan rekan-rekan pendamping itulah memunculkan beberapa pertanyaan serta keluhan warga yang salah satunya adalah terkait adanya serangan hama wereng di Desa setempat.
Usai acara akhirnya Camat STL.Ulu Kabupaten Musi Rawas Drs. Hartama yang berkesempatan hadir pada saat itu mengajak semua dan pendamping Desa meninjau langsung ke lokasi persawahan yang terkena hama. Disana ia memberikan arahan pada petani yang ada di lokasi. Tak lupa Belaiu memberi tanggapannya saat ditanya wartawan terkait adanya serangan hama di Desa itu.
Saat itu dihadapan warga Camat mengatakan, hama wereng memang lagi menyerang tanaman warga. Serangan hama wereng menurut Camat memang sering terjadi. Ada banyak faktor penyebabnya. Cuaca ekstrim dan kurangnya curah hujan bisa salah satu penyebab terjadinya serangan hama. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh Pemerintah seperti melakukan penyuluhan dan penyemprotan bersama warga namun hama wereng masih terus terjadi.Atas permasalahan tersebut Pihkanya telah melakukan upaya penanganan dengan berkomunikasi ke Dinas terkait .
"Kita sudah melakukan upaya mengatasi persolan ini, namun hingga saat ini serangan hama wereng masih tetap melanda. Ibarat wabah pandemi, memang sulit untuk dibasmi. Karena itu perlu perhatian semua pihak agar wabah ini bisa diatasi,"ujar Camat singkat.
Sementara Kepala Desa Sukaraya Baru, Ali Mustofa yang mendampingi Camat pada kesempatan itu juga mengatakan Desa Sukaraya Baru selama ini merupakan lumbung padi Desa. Namun sejak terjadinya serangan hama wereng penghasilan petani begitu drastis menurun bahkan ada sebagian tanaman mereka tidak bisa panen sama sekali.
Oleh karena itu selaku Pemerintah Desa pihaknya turut perihatin dengan kejadian ini. Masalah ini telah dilaporkan. Dari Dinas pertanian melalui petugas penyuluh telah dilakukan langkah-langkah mengatasi persolan ini. Seperti melakukan penyuluhan dan sosialiasi ke para petani dan upaya serta tindakan penyemprotan di lokasi serangan hama bersama warga.
"Ya, kita sudah melakukan pelaporan dan terus berkoordinasi ke Dinas pertanian.Alhamdulilah mereka selalu sigap dan langsung turun ke lokasi dalam menangani permasalahan ini. Yang jelas upaya dari Dinas pertanian melalui PPL nya dalam melakukan pengendalian serangan hama sudah sangat baik," kata Kepala Desa.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan peternakan Kabupaten Musi rawas Dr. Ir. Hayatun Nofrida, MP, melalui Petugas penyuluh Andi Mulyadi, SP.,ketika diminta tanggapannya terkait persoalan ini, Kamis, (28/09), membenarkan adanya serangan hama wereng di Dusun Bangun Rejo Sukaraya Baru.
Melalui sambungan telepon Kamis, (27/09), ia menuturkan serangan Hama Wereng Batang Coklat (WBC) di persawahan Dusun Bangun Rejo sudah ia ketahui sendiri ketika ia sedang bertugas bahkan dari laporan Kepala Desa dan warga. Andi mengatakan serangan hama tidak hanya terjadi diwilayah Kecamatan STL.Ulu tetapi juga terjadi di beberapa wilayah Kecamatan dalam Kabupaten Musirawas seperti Kecamatan Tugu Mulyo, Purwodadi, Sumber harta dan Megang Sakti, kata dia.
Dikatakan Andi, selaku petugas pihaknya telah melakukan berbagai upaya pengendalian dan langkah-langkah mengatasi masalah hama wereng ini bahkan di bulan Juli 2023 lalu di Dusun Bangun Rejo telah dilakukan tindakan Gerdal yaitu aksi gerakan pengendalian secara masal terakhir Hama Wereng Batang Coklat (WBC). Selain itu pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Perlindungan Tanaman Hama dan Penyakit (Perlintan), Brigade hama dan penyakit dan POPT (Petugas Organisme Penggangu Tumbuhan) Resort Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan Kabupaten Empat Lawang.
"Saya selaku petugas penyuluh Desa Sukaraya Baru, (BPP) Kecamatan STL Ulu Terawas telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas pertanian, Perlintan (perlindungan) tanaman hama dan penyakit), Brigade hama dan penyakit dan POPT, hingga dilakukan tindakan gerdal," kata dia.
Sebelumnya secara rutin kata Andi, kepada Para petani Dusun Bangun Rejo Desa Sukaraya Baru telah dilakukan penyuluhan dan sosialisasi ke kelompok tani terkait penanganan hama wereng batang coklat, tetapi memang upaya untuk pembasmian hama ini tidaklah mudah, dibutuhkan proses dan waktu yang lama."Saya ingin katakan persoalan hama WBC ini juga ada kaitannya dengan pola dan perilaku, serta gaya hidup masyarakat petani Desa yang masih kurang memahami bagaimana cara mengelolah lahan pertanian yang baik,"Katanya.
Untuk mengubah prilaku-perilaku tersebut lanjut Andi tidaklah mudah, dibutuhkan proses dan tentu saja dengan jangka waktu yang lama yang harus dimulai dari kesadaran masyarakat petani. Misalnya petani harus memahami pentingnya tentang cara bertani yang baik menurut anjuran pemerintah melalui sosialisasi dan penyuluhan.
"Oleh karena itu dalam rangka upaya pengendalian dan mengatasi masalah hama WBC ini kami terus melakukan penyuluhan dan sosialisasi ke petani tentang budidaya padi sawah yang baik sehingga dengan itu dapat meningkatkan taraf kehidupan petani yang sejahtera," harapnya.
Untuk itu lanjut Andi, harus ada langkah dan upaya pengendaliannya yaitu dengan memutuskan rantai sumber makanan hama. Misalnya melakukan rotasi tanaman padi berganti ke jagung dan ke tanaman palawija di area penanaman.
Sebab dengan menghilangkan sumber makanannya dapat menekan populasi hama. Cara ini mudah dilakukan yaitu pada pemetaan sawah yang lingkupnya kecil dan tentu sulit bagi garapan lahan pertanian yang hamparannya luas, terang dia.
Cara berikutnya jelas Andi, bisa dilakukan pergantian varietas padi tahan Hama, sebab pada dasarnya tanaman padi itu memiliki pertahanan terhadap hama. Namun karena sering digunakan dari musim kemusim (turunan), maka pertahanannya pun berkurang sehingga perlu dilakukan pergantian varietas unggul baru yang tahan terhadap Hama tersebut.
Selain itu juga petani harus melakukan penanaman serentak. Tanam serentak juga diperlukan tujuannya memutuskan sumber makanan hama. Namun pada kenyataannya pada musim selesai panen petani sering mengadakan hajatan (rewang). Karena kesibukan-kesibukan itu tindakan tanam serentak menjadi sulit dilakukan.
Itulah penyebab umur tanaman pada satu Desa berbeda-beda yang pada akhirnya perkembangbiakan hama menjadi lebih cepat karena sumber makanan selalu tersedia secara terus menerus,"imbuhnya.
Selanjutnya Andi menambahkan, untuk mengatasi permasalahan hama ini juga bisa dengan melakukan penggunaan pengendalian hama terpadu. Tujuannya agar tanaman padi lebih sehat, memilki daya tahan dan kebal terhadap serangan hama. Caranya dengan menggunakan agen hayati dan perbaikan ekosistem, dan mengurangi penggunaan pestisida.
Misalnya dengan melakukan penanaman tanaman refugia, dan bunga-bunga yang dengan cara ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem yang baik di lingkungan persawahan karena mampu menarik agen hayati. Dengan pola ini pula telur-telur hama wereng akan musna. Terangnya.
Terakhir kata Andi, sebisa mungkin hindarkan penggunaan pestisida yang dosisnya tinggi dan berbahan aktif yang bukan rekomendasi padi sawah. Karena perilaku petani yang kebiasaan ingin mendapatkan hasil yang serba instan (cepat) tanpa pertimbangan yang matang dalam menggunakan obat obatan adalah salah satu penyebab lemahnya daya tahan tanaman padi terhadap serangan hama.
Memang ada sebagian petani sering mengaplikasikan (melakukan penyemprotan) pestisida yang dosisnya tinggi ke tanaman padi. Pada saat itu efeknya memang langsung mematikan hama, seperti laba-laba, capung, katak dan lain-lain. Tetapi dibalik itu terdapat hama WBC yg sudah kebal (resisten) terhadap hama dan mampu beradaptasi atau berevolusi terhadap dosis yang tinggi. Sehingga sumber makanan menjadi berlimpah tak putus²,ditambah tidak ada musuh alaminya. Inilah menjadi penyebab terjadinya ledakan populasi Hama wereng WBC di wilayah tersebut.
"Kami himbau kepada para petani agar hati-hati dalam menggunakan pestisida, baik pestisida organik maupun kimia. Agar upaya pengendalian OPT ini berhasil, petani harus sering berkonsultasi kepada petugas POPT dalam menggunakan pestisida. Gunakanlah pestisida sesuai anjuran petugas,"harapnya.
Diakhir penjelasannya melalui pesan WhatsApp nya, ia mengingatkan satu hal cara menghindari bertumbuh kembangnya hama WBC adalah dengan pemberian obat berbahan aktif karbufuran pada saat persemaian seperti curater dan Marshal. Kemudian lakukan kontrol atau pengamatan pada saat persemaian. Jika ada hama WBC, segera lakukan penyemprotan pada saat persemaian. Sebab pada saat itulah mudah dilakukan penanganannya karena memang petakan persemaian kecil tidak seluas ketika sudah di tanam, pungkasnya.
Penulis, Fauzan Hakim, S.Ag
Posting Komentar untuk "Petani Galau Akibat Hama Wereng Serang Tanaman Padi di Desa Bagun Rejo"