Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pokir DPRD Rehab Masjid Kelurahan Terawas Diduga Proyek Siluman Dikerjakan Asal Jadi

Musirawas-l,- targetsumsel.com. Pengerjaan rehab masjid Al-Muttaqin yang anggaran diduga aspirasi yang diarahkan ke seorang anggota DPRD Kabupaten Musirawas di Kelurahan Terawas Kecamatan STL Ulu disorot warga. Pasalnya proyek yang diduga bernilai ratusan juta itu dinilai siluman, tanpa plang proyek Bahkan diduga dikerjakan asal-asalan.

Seorang tokoh masyarakat Kelurahan Terawas yang minta namanya dirahasiakan berinisial S menuturkan, pengerjaan proyek rehab Masjid yang berlokasi di RT.01 Kelurahan Terawas itu sudah selesai pemasangan atap, namun tidak terlihat adanya pemasangan plank papan proyek sebagai informasi.

“Proyek ini sudah selesai dikerjakan, tapi kami tidak pernah melihat adanya papan informasi terkait proyek ini. Kabarnya besaran anggarannya Rp 200 Juta untuk pemasangan atap rangka baja dan telah selesai. Sementara pemasangan Plafon yang menurut informasi senilai Rp 200 juta pengerjaannya baru dimulai 3 hari,"sebut S, dilokasi kegiatan, Sabtu (16/11/2024).

Ia menduga dari ketiadaan papan informasi, pengerjaan proyek tersebut terindikasi asal-asalan. Diketahui proyek itu merupakan dana aspirasi dari anggota DPRD Musirawas dapil setempat tahun anggaran 2023, belum jelas siapa pelaksananya, apakah melalui swakelola atau diborongkan.

“Katanya, proyek ini aspirasi dari DPRD dapil disini, kami tidak tahu siapa pelaksananya, itu informasi yang saya dapat,” imbuhnya.

Keterangan yang tak jauh berbeda juga diungkapkan oleh warga lainnya berinisial SY, dilokasi kegiatan, menyebutkan proyek ini diduga asal-asalan dan tidak sesuai dengan anggaran yang disebutkan itu. Terlihat rangka baja yang lebih ringan dan berukuran kecil, tak sesuai dengan bobot atau beban atap yang berat karena luasnya bangunan masjid sehingga dikhawatirkan membahayakan para jama'ah.

SY mengatakan, untuk material atau jenis atap dari baja ringan, minimum ketebalan baja ringan yang direkomendasikan berdasarkan SNI. Jika atap yang digunakan cukup berat, maka beban yang harus ditopang oleh rangka baja ringan juga berat dan tebal supaya memiliki daya topang yang kuat, karena itu ukuran dan ketebalan rangka baja ringan penting diperhatikan.

"Ketebalan baja ringan penopang atap penting perhatikan. Jika terlalu kecil atau ringan, maka akan sangat mudah lepas atau runtuh saat diterpa angin kencang, hujan deras, terinjak atau terbentur benda keras,"ungkap SY.

Sementara pada bagian lain, sambung dia, tiang beton lama yang terletak ditengah- masjid yang sebelumnya berfungsi sebagai penopang beban atap masih terpasang. Terlihat masih ada kuba lama diatasnya, dan tidak dibuang hanya terpajang dan tak lagi berfungsi.

"Sebaiknya diatas bangunan tiang lama dipasang penopang atau cor beton, atau sejenis penopang lainnya. Bila perlu dibongkar saja, diganti dengan tiang baja ringan ukuran tebal supaya memilki daya tahan kuat untuk menopang atau menahan beban atap, itu tidak dilakukan,"ujar SY menyayangkan ulah oknum pelaksana.

Lebih lanjut SY menambahkan, apa yang ia sampaikan hanya sebatas informasi. Belum diketahui persis besaran anggaran proyek ini. Ini berdasarkan informasi yang tengah berkembang.

Namun dari kondisi fisik yang telah selesai dikerjakan, seperti pemasangan atap dan rangka baja ringan, maka patut diduga besaran anggaran proyek seperti yang disebutkan itu sangat tak masuk akal, dan tak sesuai fakta lapangan. Sehingga, jika ini diteruskan pengerjaannya maka warga merasa dirugikan.


“Kalau cara kerjanya seperti ini, kami sebagai warga penerima manfaat merasa dirugikan, apalagi anggaran proyek ini bersumber dari keuangan negara. Sangat disayangkan jika uang negara sebesar itu dihambur-hamburkan untuk proyek yang tidak jelas,”ungkapnya.

Oleh karena itu, dia meminta pihak terkait atau pelaksana kegiatan yang mengawasi, mengecek proyek ini. Apakah sudah memenuhi standar atau tidak, agar tidak merugikan keuangan negara dan warga Kelurahan Terawas, apalagi ini menyangkut rumah ibadah.

“Kami minta pihak terkait yang bertugas mengawasi proyek ini agar turun langsung mengawasi, mengecek proyek dan tidak hanya menerima laporan dibalik meja,” pintanya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan belum ada pihak pelaksana yang dapat dihubungi, selain Lurah dan Camat. Dikatakan Lurah, sejauh ini pihaknya tidak mengetahui tentang kegiatan proyek tersebut." Tidak, saya tidak tahu tentang proyek itu,"demikian tanggapan Lurah Terawas, Nafsiah, dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (16/11/2024).

Sedikit berbeda dengan Lurah, Camat STL.Ulu, Muhammad Pahip, ketika diminta tanggapannya terkait adanya dugaan proyek Siluman tersebut, juga tidak banyak memberi komentar. Seraya bergegas menuju ruang kerjanya, ia menyebutkan bahwa rehab Masjid Al-Muttaqin Kelurahan Terawas itu berasal dari dana pokir dan telah selesai dikerjakan.

"Ooh, telah selesai, dan itu proyek dana pokir,"kata Camat singkat, ditemui usai menghadiri kegiatan Bimtek penyelenggara pemilu di Kelurahan Terawas pada Sabtu, 16 November 2024. Jurnalis (Fauzan)



Posting Komentar untuk "Pokir DPRD Rehab Masjid Kelurahan Terawas Diduga Proyek Siluman Dikerjakan Asal Jadi "